ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)


Dalam menganalisis Break Even Point terdapat beberapa asumsi (anggapan) dasar yang harus dipengaruhi.

Mulyadi (2001:260) menyatakan bahwa asumsi yang mendasari analsisis Break Even Point antara lain:
a)        Variabelitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya tetap akan selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas, sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan.
b)        Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan.
c)        Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan, penambahan biaya tetap.
d)       Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah.
e)        Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.
f)         Perubahan jumlah sediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.
g)        Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah. Jika perusahaan menjual lebih dari satu macam produk, maka meskipun volume penjualan sama tetapi apabila komposisinya berbeda, maka hal ini mempunyai pengaruh terhadap pendapatan penjualan.

Sedangkan menurut Munawir (2007:204) menyatakan bahwa di dalam analisis Break Even Point digunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut:
a)        Biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabelitas biaya dapat diterapkan dengan tepat.
b)        Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh.
c)        Bahwa biaya variabel akan berubah secara proporsional (sebanding) dengan perubahan volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan.
d)       Harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan barang yang djual atau tidak ada perubahan harga secara umum.
e)        Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual atau jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualan (sales mix) akan tetap konstan.

Jadi dapat diperjelas bahwa dalam analisis break even point terdapat asumsiasumsi yang mendasari analisis break even point ini, yaitu biaya harus dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap yang akan akan selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas, sedangkan biaya variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan. Kemudian harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah berapapun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Selanjutnya kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan, harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah, efisiensi produksi dianggap tidak berubah, serta hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual atau jika lebih dari satu macam maka komposisi penjualan (sales mix) akan tetap konstan.

Comments

Popular posts from this blog

Why is Break Even Point?